Kanada Ogah Jadi Negara Bagian ke-51 AS, Mungkinkah Gabung Uni Eropa?

2 minggu yang lalu 10
ARTICLE AD BOX
 Ludovic Marin/AFPPresiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) menyambut Perdana Menteri Kanada yang baru dilantik Mark Carney di istana kepresidenan Elysee, Paris, Prancis pada 17 Maret 2025. Foto: Ludovic Marin/AFP

Ketika mantan Presiden AS Donald Trump kembali mengancam tatanan global, wacana baru muncul di Eropa: Mungkinkah Kanada bergabung dengan Uni Eropa (UE)?

Gagasan yang terdengar awam ini justru datang dari anggota Parlemen Eropa asal Jerman, Joachim Streit.

Ia belum pernah menginjakkan kaki di Kanada, tapi sejak awal tahun ini, ia aktif mengkampanyekan gagasan agar Kanada menjadi anggota penuh UE.

“Kanada adalah negara paling Eropa di luar Eropa,” ujar Streit, mengutip Guardian.

Ia menyebut Kanada sebagai mitra strategis yang kuat—anggota NATO, berpendidikan tinggi, dan kaya sumber daya energi.

Menurutnya, keanggotaan Kanada akan memperkuat UE di tengah dinamika global saat ini.

Wacana ini muncul seiring melemahnya kepercayaan terhadap AS, baik di Eropa maupun Kanada.

Streit menilai, tindakan Trump selama masa jabatannya telah mengguncang tatanan aliansi lama dan membuka ruang bagi model kerja sama baru lintas Atlantik.

Kanada sendiri sempat disebut Trump sebagai calon negara bagian AS ke-51. Tapi wacana itu justru mendorong sebagian warga Kanada untuk melihat Eropa sebagai alternatif.

Sebuah survei pada Februari lalu menunjukkan 44 persen responden Kanada setuju agar pemerintah mempertimbangkan keanggotaan di UE.

 Dok. Partai SPDSigmar Gabriel. Foto: Dok. Partai SPD

Mantan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel juga menyuarakan dukungannya.

“Mereka lebih Eropa daripada be...

Baca Selengkapnya