Genjot Produktivitas, Pemerintah Mau Tanam Kakao di Lahan Bekas Tambang

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Azalia Amadea/kumparanPerkebunan kakao di kabupaten Pinrang Foto: Azalia Amadea/kumparan

Pemerintah berupaya meningkatkan produktivitas kakao di tingkat petani dan memperkuat pasokan bahan baku industri. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, menuturkan, saat ini pemerintah tengah menggenjot produktivitas kakao melalui ekstensifikasi di lahan bekas tambang.

“Program ini telah melatih 450 Cocoa Doctor, dan menjangkau lebih dari 40.000 petani kakao di seluruh Indonesia,” kata Faisol dalam pembukaan Specialty Indonesia di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan pada Senin (4/8).

Selain menanam di lahan bekas tambang, Faisol juga menyebut beberapa kawasan yang dapat dipergunakan untuk menanam kakao yaitu perhutanan sosial, dan hutan tanaman industri.

Program Cocoa Doctor (Dokter Kakao) ini ditargetkan meningkatkan produktivitas sekitar 0,2 persen menjadi 1,5 ton per hektare per tahun dalam 10 tahun.

Dengan langkah itu, potensi penambahan bahan baku untuk industri pada tahun ke 10 juga bisa mencapai 450.000 ton dengan pengelolaan lahan seluas 300.000 hektare.

Selain itu, Kemenperin juga memiliki program penumbuhan industri coklat artisan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan harga yang lebih kompetitif di bidang petani, meningkatkan konsumsi coklat dalam industri dan sekaligus menambah industri.

Faisol juga mencatat perusahaan coklat artisan terus bertambah sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2025.

“Pada tahun 2025 jumlah perusahaan coklat artisan tercatat sebanyak 47 perusahaan, meningkat dari 31 perusahaan pada tahun 2021,” ujarnya.

Nilai ekspor dari industri pengolahan kakao Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD 2,4 miliar. Menurut Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, ekspor tersebut ditujukan ke 110 negara di ...

Baca Selengkapnya