ARTICLE AD BOX

Setelah garis finish dilewati, pelari bukan hanya mencari air minum atau medali finisher. Tak sedikit yang langsung mencari akun media sosial para fotografer yang berseliweran di sepanjang rute. Tujuannya? Menebus hasil jepretan saat mereka sedang berlari—momen yang biasanya tidak bisa mereka abadikan sendiri.
Di platform seperti Fotoyu, tempat jual beli foto olahraga terbesar di Indonesia, aktivitas ini makin marak. Dalam satu event lari besar, ratusan hingga ribuan foto diunggah hanya dalam hitungan jam.
Menariknya, banyak pelari yang rela mengeluarkan puluhan ribu rupiah per foto untuk sekadar menyimpan momen saat mereka tersenyum, berlari, atau bahkan tampak kelelahan di tengah race.
Apa yang sebenarnya mendorong mereka menebus foto-foto itu? Demi eksistensi di media sosial atau ada makna lain sebagai bentuk apresiasi diri?
Salah satu pelari rekreasional, Hanna Aditya Januarisky, bercerita dia kerap menebus foto dan video larinya karena beberapa alasan. Pertama, biasanya karena melewati spot atau lokasi lari baru.
Kedua, karena pakai jersey lari baru. Menurut dia outfit lari tak melulu harus branded, tapi yang penting baru, maka dia akan mempertimbangkan untuk tebus foto.
“Misal mau pamerin jersey kantorku, nah itu ditebus. Aku di feed Instagram juga posting-nya selalu berjejer tiga baris dengan outfit yang sama, jadi kenapa suka tebus beberapa kali dengan baju yang sama,” katanya kepada kumparan, Kamis (29/5).
