Menteri PPPA Beberkan Pemicu Marak Perempuan Terjerat Sindikat Pengedar Narkoba

3 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Kepala BNN RI Marthinus Hukom dan Menteri PPPA Arifah Fauzi konferensi pers pengungkapan jaringan narkotika di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta Timur, Senin (23/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparanKepala BNN RI Marthinus Hukom dan Menteri PPPA Arifah Fauzi konferensi pers pengungkapan jaringan narkotika di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta Timur, Senin (23/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap keterlibatan sejumlah ibu rumah tangga dalam sindikat narkoba. Setidaknya ada 29 perempuan dari 285 tersangka peredaran narkotika yang ditangkap BNN dalam periode April-Juni 2025.

Fenomena ini menjadi perhatian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi. Apalagi motif para perempuan terlibat dalam jaringan narkotika karena tekanan ekonomi keluarga.

“Ini adalah keprihatinan kita bersama. Karena perempuan dan anak sudah menjadi target dalam peredaran narkotika. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan sindikat narkotika ini tidak segan-segan untuk memperdayai perempuan sebagai kurir dengan iming-iming ekonomi,” ujar Arifah saat konferensi pers bersama BNN di Jakarta, Senin (23/6).

“Lebih menyedihkan lagi ketika ini dilakukan dengan penuh kesadaran karena alasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di dalam rumah tangga,” sambungnya.

Arifah khawatir kondisi ini dapat membahayakan perkembangan generasi muda. Sebab ibu adalah pendidik pertama bagi anaknya.

“Karena sebagaimana kita ketahui bahwa ibu adalah sekolah utama dan pertama bagi anak-anaknya dalam sebuah keluarga,” kata Arifah.

“Tapi, justru ibu sebagai pendidik, justru terlibat dalam kejahatan yang ini sangat mengkhawatirkan dan mengancam pembangunan karakter anak-anak Indonesia,” tegasnya.

Perkuat Pemberantasan Narkoba

Baca Selengkapnya