Cerita Fotografer Lari: Dipaksa Berhenti Kerja, Bangkit Lewat Kamera

3 minggu yang lalu 11
ARTICLE AD BOX
 Dokumentasi pribadi Rijal Hidayatulloh, fotografer lari di balik akun @alturalica.photo tengah memotret salah satu event lari di Jakarta. Foto: Dokumentasi pribadi

Pagi itu, Sabtu (24/5), Rijal Hidayatulloh baru saja selesai memotret di Jalan Jalak Harupat, Kota Bogor. Bersama dengan enam fotografer lainnya, dia memilih sebuah tempat ngopi tak jauh dari lokasi foto untuk mengunggah hasil jempretannya ke Fotoyu, platform tempat jual beli foto olahraga se-Indonesia.

Memotret di Jalan Jalak Harupat menjadi salah satu kegiatan yang ditekuni Rijal sejak 3 tahun terakhir. Objeknya adalah orang-orang yang berlari atau sekadar berjalan kaki memutari area luar Kebun Raya Bogor atau populer disebut Kebun Raya SSA (Sistem Satu Arah) Loop.

Banyaknya para pelari profesional atau pelari rekreasional yang lewat jalur ini menjadi peluang Rijal mencari rejeki. Untuk satu foto, dia menjual Rp 50 ribu dan video Rp 100 ribu, harga yang disepakati para fotografer di area Kebun Raya Bogor dan sekitarnya. Mereka juga sepakat memberikan diskon jika pelari membeli banyak foto sekaligus.

Dari jepretan per jepretan yang terjual, Rijal bisa menghidupi keluarganya. Maklum saja, dia menjadi salah satu karyawan yang terkena efisiensi di tempatnya bekerja saat pandemi COVID-19 melanda, medio 2022.

Dia 'dipaksa' resign dengan sejumlah benefit yang didapatkan, tapi bukan pesangon layaknya pekerja yang di-PHK.

“Masa-masa paling berat itu 6 bulan pertama setelah resign, coba melamar ke mana-mana, enggak ada panggilan. Waktu itu masih ngontrak, anak masih kecil, tabungan juga habis,” katanya kepada kumparan.

S...

Baca Selengkapnya