ARTICLE AD BOX

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (16/6), usai harga minyak turun di tengah konflik Israel-Iran, yang ternyata tidak berdampak pada produksi maupun ekspor minyak mentah. Hal tersebut meredakan kekhawatiran investor terhadap potensi lonjakan harga energi yang bisa memicu inflasi.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 317,30 poin atau 0,75 persen menjadi 42.515,09, S&P 500 (.SPX) menguat 56,14 poin atau 0,94 persen ke 6.033,11, dan Nasdaq Composite (.IXIC) melonjak 294,39 poin atau 1,52 persen ke 19.701,21. Kenaikan Nasdaq tersebut menjadi persentase harian terbesar sejak 27 Mei lalu.
Harga minyak mentah sendiri ditutup turun lebih dari 1 persen, setelah muncul harapan akan tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran usai beberapa hari saling melancarkan serangan misil. Iran menyerukan kepada Presiden AS Donald Trump untuk mendesak gencatan senjata dalam perang udara yang sudah berlangsung empat hari. Sementara itu, Perdana Menteri Israel menyatakan negaranya berada di “jalur menuju kemenangan.”
Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak lebih dari 7 persen pada Jumat (13/6) setelah Israel mulai membombardir Iran. Menurut sumber Reuters, Teheran meminta Qatar, Arab Saudi, dan Oman untuk mendesak Trump menggunakan pengaruhnya terhadap Israel agar menyetujui gencatan senjata, dengan imbalan fleksibilitas Iran dalam negosiasi nuklir.
“Faktor yang tidak pasti adalah apa yang akan terjadi pada ha...