ARTICLE AD BOX

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pendaki diusir usai mendirikan tenda di gunung viral di media sosial. Dalam video yang diunggah pemilik akun Instagram @friendsadventure17, dinarasikan bahwa pendaki tersebut diusir oleh pendaki lain yang mendaki dengan jasa open trip.
"Nah tadi tuh kita sudah pasang tenda di sini katanya sudah di-booking gitu. Kita diusir dari tenda sudah jadi di sini. Pindahlah kita cari di sini," ungkap seorang pendaki perempuan dalam video tersebut.
Tak hanya itu, ada juga video lain yang memperlihatkan sekelompok pendaki yang sampai membuka lahan agar bisa camping. Hal ini pun juga tidak dibenarkan dan dapat dikenakan sanksi denda hingga pidana. Belum diketahui di mana video pendakian tersebut diambil, namun hal ini menimbulkan keresahan bagi para pendaki.
Menanggapi ramainya video viral pendaki yang diduga melakukan booking lahan camping di gunung, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Anggit Haryoso, mengatakan bahwa setiap pendaki memiliki hak yang sama saat mendaki.
"Jadi, semua memiliki hak yang sama untuk bisa nge-camp di area camp yang sudah ditentukan di Taman Nasional Gunung Merbabu. Asalkan dia itu menjadi pendaki yang legal, mau itu menggunakan tur operator ataupun tidak, itu punya hak yang sama untuk berkemah," ujar Anggit, usai dihubungi kumparan, Senin (2/6).