ARTICLE AD BOX

Nokdiak moncong panjang Attenborough, salah satu hewan paling langka di dunia, akhirnya kembali ditemukan setelah lebih dari enam dekade menghilang dari pengamatan ilmiah. Tim peneliti berhasil mendokumentasikan keberadaan spesies mamalia bertelur itu di Pegunungan Cyclops, Papua.
Spesies ini, yang dinamai ilmiah Zaglossus attenboroughi untuk menghormati naturalis ternama Sir David Attenborough, sebelumnya sempat dianggap punah. Ia pertama kali dideskripsikan dari spesimen yang dikumpulkan pada 1961, tapi tak pernah lagi terlihat secara langsung selama 62 tahun.
Meski begitu, komunitas adat Yongsu Sapari dan Yongsu Dosoyo secara konsisten melaporkan kemunculannya selama beberapa dekade. Berdasarkan data lokal itu, para ilmuwan diizinkan oleh masyarakat setempat untuk menempatkan kamera jebak di area sakral Pegunungan Cyclops.
Hasilnya, sebanyak 110 foto dan 15 video menampilkan nokdiak moncong panjang Attenborough. Beberapa rekaman bahkan menunjukkan kemungkinan perilaku kawin hewan yang juga bisa disebut ekidna itu.
"Kami tidak akan berhasil tanpa dukungan dan masukan mereka," ujar Malcolm Kobak, salah satu penulis studi dari lembaga lokal YAPPENDA, mengutip Mongabay.
