Trump: China Boleh Beli Minyak Iran, tapi Lebih Baik Beli dari AS

4 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERSPresiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERS

Presiden Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa China kini dapat melanjutkan pembelian minyak dari Iran setelah adanya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran.

Namun, Gedung Putih segera mengklarifikasi bahwa pernyataan itu bukan berarti AS melonggarkan sanksi terhadap Iran.

"China kini dapat terus membeli minyak dari Iran. Mudah-mudahan, mereka juga akan membeli banyak minyak dari AS," tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social, hanya beberapa hari setelah ia memerintahkan serangan udara terhadap tiga lokasi nuklir Iran.

Mengutip Reuters Rabu (25/6), seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa Trump menyoroti fakta bahwa Iran belum menutup Selat Hormuz, jalur penting pengiriman minyak dunia.

Penutupan jalur ini dinilai akan merugikan China, yang merupakan importir minyak Iran terbesar di dunia.

"Presiden terus menghimbau Tiongkok dan semua negara untuk mengimpor minyak canggih kami daripada mengimpor minyak Iran yang melanggar sanksi AS," kata pejabat tersebut kepada Reuters.

Pernyataan Trump muncul tak lama setelah pengumuman gencatan senjata dan memberikan tekanan tambahan pada pasar minyak. Harga minyak langsung turun hampir 6 persen setelah komentar tersebut.

Baca Selengkapnya