ARTICLE AD BOX

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan Indonesia memerlukan suntikan dana atau investasi Rp 7.500 triliun pada 2026 agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.
Pada Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2026, pertumbuhan ekonomi tahun 2026 diasumsikan pada kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen.
Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai tanpa adanya pertumbuhan investasi yang signifikan.
“Growth dari investasi harus dijaga atau ditingkatkan pada tingkat 5,9 persen year on year. Ini berarti Indonesia membutuhkan investasi baru pada tahun 2026 untuk mencapai target pertumbuhan yang tinggi dengan investasi senilai minimal Rp 7.500 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke 21 Masa Persidangan IV 2024-2025.
Menurut dia, investasi berkontribusi 30 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Kemudian dari sisi permintaan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, konsumsi rumah tangga juga harus didorong lebih. Bendahara negara itu memproyeksi konsumsi rumah tangga harus pada pertumbuhan angka 5,5 persen jika ingin pertumbuhan ekonomi sesuai target.
“Hal ini berarti pemerintah harus mampu menciptakan lingkungan kesempatan kerja sehingga income masyaraka...