ARTICLE AD BOX

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membeberkan kondisi kasus malaria di kawasan Asia Pasifik dalam acara 9th Asia Pacific Leaders' Summit on Malaria Elimination di Bali, Selasa (17/6).
KTT itu merupakan kerja sama Indonesia dengan Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA). Nah, SBY juga menjabat sebagai Penasihat Khusus APLMA.
SBY menuturkan, 99,5 persen kasus malaria di Asia Pasifik terkonsentrasi di Afghanistan, Bangladesh, India, India, Myanmar, Pakistan, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
"Pada tahun 2024 terdapat 4,8 juta kasus malaria yang dilaporkan di Asia Tenggara," kata SBY dalam KTT bertema Unity in Action, Towards Zero Malaria ini.
Asia Pasifik membutuhkan dana sekitar 478,1 miliar dolar AS untuk mengeliminasi kasus malaria di kawasan Asia Pasifik. SBY menilai butuh komitmen setiap kepala negara agar Asia Pasifik bebas malaria.
"Jangan lupa, malaria bukan sekadar masalah kesehatan. Ini adalah masalah kesetaraan, keadilan, dan ujian komitmen kita terhadap mereka yang paling rentan di antara kita," katanya.
SBY juga mengapresiasi langkah berbagai negara di Asia Pasifik yang berkomitmen mengeliminasi kasus malaria. Beberapa di antaranya adalah Timor Leste melaporkan nol kasus malaria selama tiga tahun berturut-turut dan Bhutan nol kasus malaria selama dua tahun berturut-turut.
Timor Leste sedang menunggu sertifik...