Ratusan Siswa SMP di Buleleng Tak Bisa Baca, 43 Persen Belum Hafal Abjad

1 minggu yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Dok. IstimewaPendampingan siswa SMP tak bisa baca di Kabupten Buleleng. Foto: Dok. Istimewa

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mendampingi sebanyak 433 siswa kelas VII hingga kelas IX SMP di Kabupaten Buleleng, Bali yang tidak bisa membaca. Undiksha dipilih oleh Pemkab Buleleng dalam riset ini.

Hasil survei Undiksha menemukan ternyata ada 43,1 persen siswa SMP tersebut berada di level dasar atau belum hafal abjad dan mengeja dalam kondisi terbata-bata.

"Kemudian sebanyak 36,5 persen berada pada level menengah yang artinya mengenal abjad tetapi kesulitan membaca kata panjang atau konsonan ganda," kata Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha I Wayan Widiana, Jumat (20/6) saat dihubungi.

Selanjutnya, ada 20,4 persen berada pada level lanjutan atau lancar membaca tetapi kurang pemahaman atau kecepatan dalam membaca.

Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab para siswa ini tidak bisa membaca. Yakni, daya kognitif siswa lemah, cacat fisik atau gangguan pendengaran, disleksia, gangguan emosional atau psikososial, gangguan komunikasi dan rendahnya motivasi belajar.

 Dok. IstimewaPendampingan siswa SMP tak bisa baca di Kabupten Buleleng. Foto: Dok. Istimewa

Gangguan komunikasi ini biasanya disebabkan anak menggunakan bahasa daerah di lingkungan sehari-hari, di sekolah kesulitan berbahasa Indonesia. Motivasi belajar rendah biasanya dipicu faktor ek...

Baca Selengkapnya