ARTICLE AD BOX

Mata Putu Satya Pratama (laki-laki, 22 tahun) berkaca-kaca menahan sedih mengingat momen pembongkaran sejumlah tempat usaha di sepanjang pesisir dan tebing Pantai Bingin, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Senin (21/7) lalu. Tempat usaha tersebut berupa vila, hotel, homestay, penginapan, dan restoran.
Dia tak pernah menyangka menjadi pengangguran dalam sekejap akibat salah satu vila tempatnya bekerja ikut dibongkar Gubernur Bali Wayan Koster dan sejumlah anggota Satpol PP, TNI dan Polri.
"Ya mau dibilang sedih, sedih banget dan terkejut sih, kan tiba-tiba tak kira (waktu itu) cuma pasang garis polisi tiba-tiba bongkar, syok nggak ada persiapan apa-apa," katanya kepada wartawan, Rabu (22/7).

Pria asal Desa Sangit, Kabupaten Buleleng ini sudah bekerja selama tiga tahun di vila itu. Ada banyak kenangan indah, baik bersama sembilan rekannya maupun sejumlah wisatawan yang menjadi pelanggan di vila itu.
Lumrah juga baginya dan karyawan lain bersahabat dengan bule-bule yang berlibur dalam jangka waktu lama.
Putu Satya dan teman-temannya biasanya melayani lebih dari 50 wisatawan asing yang menginap atau sekadar bersantai di restoran, berjemur, bermain voli atau menikmati keindahan pantai.
Putu Satya mampu meraup cuan sekitar Rp 7-8 juta per ...