ARTICLE AD BOX

Sejarah peradaban manusia selalu ditandai oleh lompatan-lompatan teknologi yang mengubah banyak hal. Sejak sekitar 30 tahun lalu, kita menyaksikan bagaimana internet, sebuah teknologi yang kala itu terasa asing, mulai mengubah lanskap sosial dan ekonomi Indonesia.
Saya, sebagai salah satu yang berkesempatan terlibat dalam Program Sekolah 2000 (2000 s/d 2005) – sebuah inisiatif edukatif masif yang bertujuan mensosialisasikan pemahaman internet ke hampir seluruh kota besar di Indonesia – menjadi saksi langsung bagaimana masyarakat Indonesia dari berbagai lini sosial tergagap-gagap dengan kehadirannya.
Pertanyaan-pertanyaan polos seperti "mana yang lebih banyak, manfaat atau mudaratnya internet?" menjadi cerminan nyata dari kegamangan tersebut. Kini, kita berada di ambang gelombang revolusi yang jauh lebih besar dan kompleks: Kecerdasan Buatan (AI).
Jika internet saja mampu menghadirkan disrupsi sekaligus kemudahan yang luar biasa dalam kurun waktu singkat, AI diprediksi akan merevolusi sistem dan tatanan peradaban manusia secara lebih signifikan.
Namun, pelajaran dari era internet harus menjadi bekal berharga. Seperti yang kita saksikan, adopsi masif internet tanpa diimbangi literasi digital dan etika yang memadai ternyata juga membawa dampak negatif, seperti merebaknya ketidaksopanan di ruang digital yang tercermin dalam survei global.
AI: Pedang Bermata Dua dalam Konteks Indonesia
Analisis mendalam atas konteks unik Indonesia menunjukkan bahwa dampak AI akan memiliki implikasi yang khas dan perlu perhatian serius:
Beragam Jalur Pendidikan: Indonesia memiliki beragam jalur sistem pendidikan, di antaranya sistem pendidikan umum dan pondok pesantren. Pendekatan literasi dan pengembangan ke...