Menjadikan Pancasila sebagai Working Ideology

3 minggu yang lalu 11
ARTICLE AD BOX
 Shutter StockIlustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock

Thayeb M Gobel lebih dikenal sebagai Bapak Industri Elektronika Nasional. Melalui merek Tjawang, beliau menjadi pengusaha radio nasional yang pertama. Beliau juga menjadi pembuat pesawat televisi di Indonesia untuk mendukung kegiatan Asian Games 1962. Kini, selain tetap memproduksi barang elektronika dengan merk Tjawang, perusahaannya juga menjadi mitra dalam joint venture industri elektronika merk Panasonic. Warisan perusahaannya kini sudah berada di tangan generasi ketiga.

Para pengusaha pribumi generasi pertama pada umumnya adalah para pejuang di lapangan ekonomi. Kita mengenal nama-nama seperti Soedarpo Sastrosatomo, HBR Motik, Hasyim Ning, dan tentu saja Thayeb. Salah satu cirinya adalah membuat akronim dari namanya. Nama Motik misalnya sebagai akronim dari Majukan Olehmu Tanah Air dan Kita. Sedangkan nama Gobel sebagai akronim dari Gerakan Organisasi Bela Ekonomi Lemah. Apakah akronim itu cuma slogan? Jawabannya bisa dilihat pada uraian di bawah ini.

Praksis Pancasila Oleh Gobel

Pada 1979, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar ekonomi di UGM Yogyakarta, Mubyarto menyampaikan gagasan tentang Ekonomi Pancasila. Di masa Orde Baru, Pancasila sedang getol-getolnya untuk diwujudkan di berbagai bidang, termasuk di bidang ekonomi. Gagasan Mubyarto tentang ekonomi Pancasila tersebut kemudian menjadi polemik di media massa selama delapan bulan. Ini gara-gara gagasannya ditanggapi Arief Budiman.

Di tengah polemik tersebut, Gobel memilih berbuat nyata. Ia membuat lukisan seorang manusia sedang duduk bekerja. Orang tersebut mengenakan baju putih lengan panjang dan berdasi. Namun kepalanya berbentuk perisai Pancasila seperti yang tergambar di dada burung Garuda Pancasila. Lalu di bawah lukisan tersebut, tertulis: “Berjuang, ...

Baca Selengkapnya