ARTICLE AD BOX

Di tengah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, satu kapal besar tampak mencolok di antara kapal-kapal lainnya. Bendera Inggris berkibar di tiang utama HMS Richmond, fregat Type 23 milik Royal Navy Inggris yang tengah berlabuh dalam kunjungan resmi ke Indonesia, Rabu (25/6).
Kedatangannya bukan sekadar lawatan seremonial. HMS Richmond menjadi representasi nyata dari eratnya hubungan strategis antara Indonesia dan Inggris, khususnya dalam bidang pertahanan maritim.
Mesin Perang yang Tak Kasat Mata: Anti-Kapal Selam
Dalam dunia peperangan laut, musuh terbesar sering kali bukan yang terlihat. Ancaman bisa datang dari bawah permukaan laut. Sunyi, gelap, dan mematikan. Itulah spesialisasi HMS Richmond.
“HMS Richmond adalah kapal yang secara dominan merupakan kapal anti-kapal selam, artinya kami berspesialisasi dalam menyerang dan menargetkan kapal-kapal yang berada di bawah garis permukaan laut,” kata salah seorang perwira divisi artileri Royal Navy HMS Richmond.
“Namun, dengan persenjataan yang kami miliki di kapal, kami juga mampu menyerang target di udara, darat, permukaan, dan bawah permukaan,” tambahnya.
Sebagai fregat Type 23, HMS Richmond dibekali sonar canggih dan sistem tempur bawah laut. Tapi elemen paling vital dalam strategi anti-kapal selamnya justru bisa terbang, yaitu helikopter Merlin Mark II.