KPK: Pemerasan Sertifikasi K3 Terendus Itjen Kemnaker tapi Masih Diteruskan

1 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Ketua KPK Setyo Budiyanto menyampaikan keterangan pers terkait kasus pemerasan terkait sertifikasi K3 yang menjerat Wamenaker Immanuel Ebenezer di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). Foto: Febria Adha Larasati/kumparanKetua KPK Setyo Budiyanto menyampaikan keterangan pers terkait kasus pemerasan terkait sertifikasi K3 yang menjerat Wamenaker Immanuel Ebenezer di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025). Foto: Febria Adha Larasati/kumparan

KPK menyayangkan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjadi praktik yang terus terjadi.

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyebut bahwa praktik tersebut sejatinya telah terendus oleh Inspektorat Kemnaker. Terutama saat salah satu tersangka, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 tahun 2022-2025, Irvian Bobby Mahendro (IBM), menjalankan praktik tersebut.

"Jadi IBM, karena ada temuan Inspektorat Jenderal di Kementerian Tenaga Kerja yang menyatakan bahwa proses K3 itu ada yang disalahgunakan, makanya dia dipindahkan," ujar Setyo dalam konferensi pers, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8).

Setelah Irvian dipindahkan, praktik pemerasan itu ternyata tetap ada di Kemnaker. Kali ini, yang menggantikan perannya dalam praktik pemerasan ialah Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja tahun 2022-sekarang, Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH).

"Peran daripada GAH tadi ya, pertanyaannya, ini sebenarnya menggantikan IBM yang bersangkutan itu," ucap Setyo.

"Tapi, masih berperan. Nah, digantikan oleh GAH itu. Tapi, apa yang dilakukan hampir sama dengan IBM, gitu. Dengan tetap memanfaatkan para PJK3," imbuhnya.

Baca Selengkapnya