Kenangan Keluarga Terhadap Argo: Komunikasi Terakhir hingga Cita-cita yang Pupus

3 minggu yang lalu 10
ARTICLE AD BOX
Meiliana (48), ibu Argo Ericko Achfandi (19) mahasiswa UGM yang ditabrak oleh Christiano Pangarapenta Pangidahen Tarigan (21) saat dijumpai di rumahnya, Depok, Sabtu (31/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparanMeiliana (48), ibu Argo Ericko Achfandi (19) mahasiswa UGM yang ditabrak oleh Christiano Pangarapenta Pangidahen Tarigan (21) saat dijumpai di rumahnya, Depok, Sabtu (31/5/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Meiliana (48) masih berduka atas kepergian sang anak, Argo Ericko Achfandi (19), yang tewas tertabrak mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano Pangarapenta Pangidahen Tarigan. Keduanya merupakan mahasiswa di kampus yang sama: UGM.

Kesedihan Meiliana tampak tak bisa disembunyikan saat kumparan temui di kediamannya di Kalibaru, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Sabtu (31/5) kemarin. Meiliana mengenang banyak hal terkait Argo. Mulai dari cita-cita hingga pesan terakhirnya.

Kenang Sosok Argo, Minta Keadilan

Meiliana sudah mengikhlaskan kepergian anak sulungnya itu. Namun ia menegaskan bahwa proses hukum tetap harus ditegakkan. "Pokoknya saya cuma bilang proses hukum tetap berjalan. Saya hanya ingin mencari keadilan dan kebenaran untuk anak saya," ujarnya.

Meiliana mengenang Argo sebagai sosok tangguh yang ia besarkan selama belasan tahun tanpa kehadiran seorang ayah. Argo juga memiliki seorang adik yang kini masih duduk di bangku kelas 2 SMA.

Dia menyebut, almarhum kerap mengucapkan kata "aman" agar ibunya tidak khawatir, meski kondisi sebenarnya belum tentu demikian. Argo bukan sosok yang aktif memberi kabar, ibunya lebih aktif bertanya.

"Saya meyakini bahwa sebagai ibunya, kalau secara, anak saya pribadi kalau di saya itu sebenarnya anak yang diam dan cuek. Tapi saya meyakini bahwa anak ini memang baik, soleh, santun, pintar dan dia punya semangat dan dedikasi yang tin...

Baca Selengkapnya