ARTICLE AD BOX

Aparat keamanan Prancis menangkap seorang pelajar yang menusuk gurunya—asisten guru—pada Selasa (10/6). Korban penusukan kini dalam kondisi kritis.
Berdasarkan keterangan kejaksaan setempat, kejadian berdarah itu berlangsung di Nogent sebelah timur Prancis. Pelaku yang masih di bawah umur itu kini sudah ditahan.
Polisi belum mengungkap usia pelaku, sedangkan usia guru 31 tahun, demikian diberitakan AFP.
Peristiwa ini menjadi perhatian Pemerintah Prancis. Menteri Pendidikan Elisabeth Borne dijadwalkan menuju lokasi kejadian.

“Kami akan mendukung seluruh komunitas sekolah dan polisi,” ucap Borne.
Dalam beberapa tahun terakhir Prancis diguncang peristiwa kekerasan antara guru dan siswa. Pada Maret 2025 lalu, polisi mulai memeriksa tas siswa untuk mencari adanya senjata tajam di sekolah.
Berdasarkan keterangan Kementerian Pendidikan, dari hasil pemeriksaan acak terhadap 958 tas tersebut, ditemukan sebanyak 94 pisau.
Macron Heran
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengaku heran dengan kejadian di Nogent. Dia menyebut peristiwa penusukan asisten guru oleh murid tidak masuk akal.
“Saat sedang melindungi anak-anak kami, seorang asisten guru kehilangan nyawa, dia adalah korban dari rangkaian kekerasan tak masuk akal,” ucap Macron.
“Negara ini dalam duka dan pemerintahan akan bergerak untuk mengurangi aksi pidana,” ujar Macron.