ARTICLE AD BOX

Peningkatan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu seiring dengan meningkatnya kebutuhan dunia industri. Salah satu indikator kualitas SMK adalah melalui penerapan sistem pembelajaran Teaching Factory, seperti yang diterapkan di SMK NU Ma'arif Kudus.
Sekolah ini telah menerapkan pembelajaran Teaching Factory pada bidang fabrikasi logam, siswa dan guru dari berbagai kompetensi keahlian dilibatkan dalam kegiatan praktik di sekolah agar mampu menyelesaikan pekerjaan nyata dari industri.
Melalui pembelajaran Teaching Factory ini, para siswa mendapatkan kesempatan dan pengalaman berharga dalam mengasah hardskill dan softskill yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan nyata dari industri dan berhasil diterima pasar. Selain itu, beragam produk yang telah mereka hasilkan dicatat sebagai bagian dari portofolio siswa yang bermanfaat dalam pengembangan karier mereka setelah lulus dari sekolah kejuruan.
Pembelajaran Teaching Factory tidak hanya memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas siswa SMK namun juga bagi sekolah, salah satunya sebagai tambahan pendapatan dari hasil penjualan produk yang mencapai Rp 7 miliar setiap tahunnya.
Pendapatan ini digunakan untuk menunjang keberlangsungan operasional sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru bahkan dapat memberikan beasiswa bagi siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran ini.
Agar mampu mewujudkan Teaching Factory yang unggul, diperlukan hubungan eksternal dengan industri. Hal ini dilakukan dalam rangka melaksanakan penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah, serta pemenuhan sarana prasarana y...