Kapolri Tak Hadiri Diskusi 'Bulaksumur Menegur' yang Digelar BEM UGM

1 minggu yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Gerakan Rakyat dan Represifitas Aparat" yang digelar BEM KM UGM di Boulevard UGM, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (21/6/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanSuasana diskusi publik bertajuk "Bulaksumur Menegur: Gerakan Rakyat dan Represifitas Aparat" yang digelar BEM KM UGM di Boulevard UGM, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (21/6/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tak hadir dalam diskusi publik bertajuk 'Bulaksumur Menegur: Gerakan Rakyat dan Represifitas Aparat' yang digelar BEM KM UGM di Boulevard UGM, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu (21/6).

Pantauan kumparan, hingga acara dimulai, tak tampak tanda-tanda kehadiran orang nomor satu di institusi kepolisian itu. Padahal, BEM KM UGM sebelumnya telah mengundang Sigit secara resmi pada 18 Juni lalu.

"Kami menerima kabar Kapolri sudah membaca dan merespons undangan kami. Dan Kapolri memang tidak menyatakan untuk datang atau tidak datang," kata Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, saat ditemui.

Sebenarnya, sambung Tiyo, Sigit bisa saja memerintahkan anak buahnya untuk mewakilinya hadir serta mewakili pandangan-pandangannya di acara tersebut.

"Inilah bukti Kapolri tidak memberi maksud baik untuk berkolaborasi dengan mahasiswa dan mendukung gerakan," tuturnya.

Melalui diskusi itu, Tiyo mengatakan, pihaknya ingin menuntut agar mahasiswa dan buruh yang ditahan karena demo di Hari Buruh bisa dibebaskan.

Informasi yang diterimanya, ada 22 mahasiswa dan buruh yang masih ditahan pihak kepolisian, yakni 8 mahasiswa di Semarang dan 4 mahasiswa serta 10 buruh di Jakarta.

Selain itu, melalui diskusi itu juga mahasiswa ingin menuntut adanya reformasi di tubuh Polri. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu penyebab maraknya represifitas yang terjadi saat ini.

Baca Selengkapnya