ARTICLE AD BOX

Iran melontarkan peringatan keras kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, buntut serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Minggu (22/6).
Dalam pernyataan terbuka pada Senin (23/6), juru bicara markas besar militer pusat Iran Khatam al-Anbiya, Ebrahim Zolfaqari, menyebut Trump sebagai “penjudi” dan menegaskan negaranya akan menjadi pihak yang mengakhiri konflik.
“Tuan Trump, sang penjudi, Anda mungkin memulai perang ini, tetapi kamilah yang akan mengakhirinya,” ujar Zolfaqari dalam bahasa Inggris melalui sebuah video yang dirilis militer Iran, mengutip Reuters.
Ketegangan antara Iran dan AS meningkat tajam setelah AS meluncurkan lebih dari 75 amunisi berpemandu presisi—termasuk bom penghancur bunker dan puluhan rudal Tomahawk—yang menghantam tiga lokasi nuklir Iran.
Presiden Trump mengeklaim serangan tersebut menghancurkan seluruh fasilitas yang menjadi target, dengan menyebut kerusakan “monumental” dalam unggahannya di Truth Social.
“Kerusakan terbesar terjadi jauh di bawah permukaan tanah. Tepat sasaran!!!” tulisnya.
