ARTICLE AD BOX

Pesawat Saudia dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah-Muscat-Surabaya yang membawa jemaah haji mendapat ancaman bom, Sabtu (21/6).
Informasi ancaman bom itu datang dari Mumbai, India, berdasarkan keterangan dari Basarnas hingga Densus 88 Antiteror Polri.
"Pukul 01.21 UTC diperoleh informasi dari KUL ANSAX (Kuala Lumpur/ANSAX Control) bahwa mereka mendapat info ancaman bom tersebut dari Chennai (India)," kata Hery Marantika Kepala Kantor SAR Medan kepada kumparan.
"Pukul 02.08 UTC diperoleh informasi dari Chennai (India) bahwa mereka mendapat info ancaman bom tersebut dari Mumbai (India) pukul 23.45 UTC (20 Juni 2025)," ujar Hery.Juru bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, mengatakan ancaman bom itu yang membuat pilot meminta divert ke Bandara Kualanamu.
"Informasi ancaman didapatkan dari Airnav Jakarta ke ATC Kuala Lumpur, kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot, lalu pilot meminta landing di Kualanamu untuk skrining terhadap pesawat," kata Mayndra.
Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono mengatakan masih melakukan pengecekan untuk memastikan ancaman bom benar dari Mumbai.
"Nah, itu kita enggak bisa tentukan sebelum kita lakukan validasi tadi, ya," kata Eddy.