ARTICLE AD BOX

Para pelaku industri masih mengeluhkan gangguan pasokan gas murah atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) hingga Selasa (19/8). Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki), Edy Suyanto, meminta pemerintah segera menyelesaikan gangguan tersebut.
Menurutnya, pembatasan kuota pemanfaatan HGBT dan mahalnya surcharge harga gas regasifikasi LNG mengancam produksi. Edy mengatakan, dua industri tableware atau peralatan saji di Tangerang terpaksa merumahkan sekitar 700 karyawan akibat gangguan pasokan gas tersebut.
“Asaki sangat menyayangkan gangguan pasokan gas yang terus berlarut. Tanpa ada solusi atau perbaikan pasokan gas telah memakan korban,” ujar Edy kepada kumparan, Selasa (19/8).
Menurut Edy, pasokan terganggu karena adanya pembatasan pemakaian gas yang berada di Jawa bagian Barat pada 13-31 Agustus 2025. Menurutnya, pelanggan hanya diperbolehkan memanfaatkan volume gas HGBT sebanyak 48 persen.
"Dan selebihnya dikenakan surcharge 120 persen dari harga USD 14,8 per mmbtu setara USD 17,8 per mmbtu," jelasnya.
Meski demikian, Edy menyampaikan subsidi gas industri dalam program HGBT membawa dampak luas terhadap peningkatan investasi, kapasitas produksi, kontribusi pajak, dan serapan tenaga kerja sektor keramik sejak kebijakan tersebut diberlakukan pada 2020.
Sejak tahun 2020 hingga 2024, kontribusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) industri keramik dome...