Indeks Saham AS Diproyeksi Anjlok Besok Imbas Serangan ke Nuklir Iran

1 hari yang lalu 7
ARTICLE AD BOX
Pekerja melihat layar menampilkan pergerakan saham di New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat, Kamis (3/4/2025). Foto: Charly Triballeau/AFPPekerja melihat layar menampilkan pergerakan saham di New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat, Kamis (3/4/2025). Foto: Charly Triballeau/AFP

Para investor bersiap menghadapi aksi jual besar-besaran di pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, Senin besok setelah serangan AS terhadap Iran meningkatkan kemungkinan balasan dan harga minyak yang lebih tinggi.

Dikutip dari Reuters, Senin (23/6), situasi di Timur Tengah menjadi pusat perhatian pasar saat ini, karena investor menilai dampak keputusan mendadak Presiden Donald Trump bergabung dengan kampanye militer Israel melawan Iran terhadap sentimen, inflasi, dan suku bunga.

Kepala strategi pasar di Interactive Brokers di Connecticut, Steve Sosnick, mengatakan pasar saham pasti bereaksi negatif. Namun, seberapa besar reaksinya tergantung aksi balasan Iran dan harga minyak mentah.

"Yang sebenarnya kita lihat adalah efek sekunder, harga minyak, stabilitas pasar, kenaikan harga melalui ekonomi. Tidak ada saham penting global yang secara langsung terpengaruh oleh apa yang terjadi malam ini," jelasnya.

Indeks S&P 500 (.SPX) berada tepat di bawah titik tertingginya di Februari, telah pulih tajam dari aksi jual awal April, karena ketegangan terkait tarif telah mereda. Namun, indeks acuan AS tampaknya sedang beristirahat pada sekitar 2,7 persen di bawah titik tertinggi penutupannya di bulan Februari.

Indeks telah melewati 27 sesi perdagangan sejak berada dalam jarak 5 persen dari titik tertingginya di bulan Februari tetapi belum mencetak rekor baru.

Baca Selengkapnya