Fadli Zon: Butuh 100 Jilid Penulisan Ulang Sejarah, 10 Jilid Cukup Buat Luruskan

18 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).  Foto: Dhemas Reviyanto/Antara FotoMenteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan bahwa penulisan sejarah Indonesia yang sedang disusun oleh Kementerian Kebudayaan merupakan lanjutan dari literasi sejarah saat ini.

Ia mengatakan, penulisan sejarah tidak akan bisa memuat secara holistik. Namun, menurutnya, dengan adanya penulisan ulang ini bisa menjadi landasan untuk penulisan sejarah berikutnya.

“Kalau kita menulis sejarah Indonesia secara keseluruhan mungkin perlu 100 jilid ya. Mungkin gitu ya. Tetapi 10 jilid ini paling tidak menjadi sebuah kerangka besar untuk meluruskan penulisan-penulisan sejarah berikutnya,” ujar Fadli di acara diskusi dan uji publik draf penulisan buku sejarah Indonesia di Universitas Indonesia (UI), pada Jumat (25/7).

Fadli menilai perlunya pemutakhiran sejarah. Kata dia, literasi sejarah saat ini baru ditulis hingga pemerintahan era Presiden B. J. Habibie atau pada 1999.

“Tidak pernah ada suatu pembahasan tentang pemerintahan era, pemerintahan Abdurrahman Wahid, pemerintahan Megawati Soekarnoputri, pemerintahan SBY. Apalagi yang tentu yang terakhir pemerintahan Pak Jokowi,” ujar dia.

Kementerian Budaya Buka Peluang Tulis Sejarah Lainnya: Lebih Tematik

Fadli Zon juga mengungkapkan Kementerian Kebudayaan akan menulis sejarah lainnya lewat Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi. Kata dia, sejarah yang akan ditulis bakal lebih spesifik pada suatu peristiwa tertentu.

Baca Selengkapnya