Disbud DKI: Usulan CFD di Kawasan Museum Bahari Solusi Tingkatkan Pengunjung

2 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Suasana Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (2/9/2022). Foto: Fadlan/kumparanSuasana Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (2/9/2022). Foto: Fadlan/kumparan

Pemprov DKI Jakarta tengah mengkaji pembatasan lalu lintas kendaraan berat di sekitar Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara, sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

Salah satu opsi yang dibahas adalah memperluas jalur Car Free Day (CFD) hingga ke kawasan museum, agar pengunjung dapat mengakses destinasi sejarah ini dengan lebih aman dan nyaman.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, mengatakan pihaknya menyadari perlu langkah serius untuk memaksimalkan kunjungan ke Museum Bahari.

“Pengunjung Museum Bahari bukan berarti menurun, tetapi kami sadar bahwa masih perlu terus berupaya untuk memaksimalkan kunjungan. Sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat menjangkau Museum Bahari sebagai salah satu saksi sejarah penting perkembangan kota Batavia, dengan aman dan nyaman,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Selasa (12/8).

Ia menjelaskan, tantangan terbesar yang dihadapi adalah padatnya lalu lintas truk kontainer di jalur menuju museum.

“Kami sadar betul bahwa salah satu tantangan terbesar adalah lalu lintas kontainer (truk bermuatan berat) di sekitar Museum Bahari. Karena akses yang mereka lalui menjadi akses utama yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dan jalur tol,” jelas Miftahulloh.

“Hal ini membuat daerah di sekitar Museum Bahari menjadi rawan kemacetan dan tentu saja kurang nyaman bagi pengunjung, membuat area ini kurang begitu kondusif untuk aktivitas wisata sejarah,” sambungnya.

Menurut Miftahulloh, ide untuk memperluas CFD di kawasan Museum Bahari dapat menjadi solusi potensial....

Baca Selengkapnya