Dinamika Gencatan Senjata Thailand-Kamboja: Elite Sejalan, di Lapangan Bertempur

8 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Warga Thailand yang mengungsi bergembira setelah Thailand dan Kamboja menyepakati gencatan senjata di provinsi Surin, Thailand, Senin (28/7/2025). Foto: Sakchai Lalit/AP PhotoWarga Thailand yang mengungsi bergembira setelah Thailand dan Kamboja menyepakati gencatan senjata di provinsi Surin, Thailand, Senin (28/7/2025). Foto: Sakchai Lalit/AP Photo

Para pemimpin Kamboja-Thailand telah sepakat untuk menerapkan gencatan yang aktif per Senin (28/7) tengah malam. Tapi, tak sampai 24 jam sejak perundingan level elite itu rampung, pasukan mereka di perbatasan kembali saling serang.

Mengutip Aljazeera pada Selasa (29/7), Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyambut solusi gencatan senjata sebagai upaya "untuk kembali ke hubungan normal." Solusi itu merupakan hasil dari perundingan yang dimediasi PM Malaysia Anwar Ibrahim di negaranya.

Ia bahkan melihat semangat Anwar yang menyebut kesepakatan itu sebagai "langkah vital" adalah fondasi kuat agar baku tembak tak terulang kembali.

Di sisi Thailand, meski awalnya diselimuti keraguan terkait ketulusan Kamboja untuk berdamai, plt Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai mengapresiasi "itikad baik" yang dihasilkan dalam perundingan itu.

Sayangnya, pembicaraan dan kesepakatan tersebut tak serta merta dipraktikkan dengan baik di lapangan. Seruan "de-eskalasi dan pemulihan perdamaian dan keamanan," yang disuarakan Anwar Ibrahim dan disepakati pimpinan Kamboja-Thailand pun seakan luntur di lapangan.

PM Malaysia Anwar Ibrahim didampingi PM Kamboja Hun Manet dan Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai memberikan keterangan pers usai perundingan mediasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, di P...                    </div>

                    <div class= Baca Selengkapnya