ARTICLE AD BOX

Program uji coba pembayaran parkir menggunakan QRIS mulai diterapkan di Kota Yogyakarta sejak April lalu di lima ruas jalan: Jl Mataram, Diponegoro, Laksda Adisucipto, Brigjen Katamso, dan KH Ahmad Dahlan. 10 juru parkir (jukir) ditunjuk sebagai bagian dari pilot project pembayaran digital ini.
Senin (9/6), Pandangan Jogja menemui 9 juru parkir di Jalan Mataram, Jalan Brigjen Katamso, dan Jalan KH Ahmad Dahlan. Namun, dari sembilan jukir itu tak ada yang mengenakan QRIS sebagai metode pembayaran.
Satu-satunya yang pernah menggunakan QRIS justru jukir yang tidak ditunjuk dalam pilot project ini. Ia beroperasi di Jl Brigjen Katamso di depan Toko Emas Semar, namun enggan disebut namanya.
Namun ia mengaku mengalami kendala saat menggunakan QRIS sehingga kembali lagi ke metode pembayaran tunai.
“Pakai QRIS sekali, itu QRIS pribadi. Tapi pada kabur (motor maupun mobil). Ini baru ngeklik, proses, sana udah nggak kekejar,” ujarnya saat ditemui di Jl Brigjen Katamso, Senin (9/6).
Karena kendala tersebut, ia memilih kembali menggunakan pembayaran tunai yang dinilai lebih praktis dan minim risiko kehilangan pengguna kendaraan.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto, mengatakan permasalahan seperti ini menjadi bagian dari evaluasi.
“Ini menjadi salah satu PR, catatan kami untuk kemudian kita lakukan perbaikan-perbaikan. Mungkin pakai QRIS belum terbiasa sehingga mungkin kesannya jadi lebih lama, masyarakat tidak sabar, mungkin begitu,” kata Golkari saat dikonfirmasi Pandangan Jogja, Senin (9/6).
Ia menyampaikan Dishub Kota Yogya tetap berharap sistem pembayaran parkir dengan QRIS bisa diterapkan secara luas di Yogyakarta.