ARTICLE AD BOX

Kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) memang membawa banyak manfaat, tapi bukan berarti tanpa sisi gelap. Saat ini, AI juga mulai dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan atau scam.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi. Ia menegaskan teknologi secanggih apa pun bisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah.
Wanita yang akrab disapa Kiki ini mengungkapkan OJK menerima sejumlah aduan dari masyarakat terkait penyalahgunaan teknologi AI, terutama dalam bentuk voice cloning (tiruan suara) dan pemalsuan wajah. Modus-modus ini digunakan pelaku untuk menipu secara meyakinkan, hingga korban rela mentransfer uang dalam jumlah besar.
“Kemajuan teknologi dalam artificial intelligence atau AI ini memiliki potensi penyalahgunaan yang sangat besar ya terutama untuk membuat tiruan suara atau voice cloning kemudian membuat tiruan wajah kemudian tentunya untuk menipu dengan cara supaya terlihat meyakinkan,” kata Kiki dalam konferensi pers, Senin (4/8).
Ia menjelaskan, para penipu memanfaatkan AI untuk merekam dan meniru suara orang-orang terdekat korban seperti teman, keluarga, bahkan anak dengan sangat realistis. Tak hanya suara, wajah pun bisa dimanipulasi lewat video palsu yang terlihat sangat nyata.
De...