Tangis Pekerja Pabrik Garmen di Sleman saat Di-PHK: Sudah Kayak Rumah Kedua

2 minggu yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Pandangan Jogja/Resti DPenyerahan JHT kepada 989 karyawan PT Mataram Tunggal Garment yang terdampak PHK setelah pabriknya mengalami kebakaran. Foto: Pandangan Jogja/Resti D

Aprilia Tri Widiastuti (24) tak kuasa menahan air mata saat mengikuti acara pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) yang digelar Senin (16/6) di Kompleks Pemkab Sleman. Ia merupakan satu dari 989 pekerja PT Mataram Tunggal Garment, pabrik garmen di Sleman yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah kebakaran hebat melanda pabrik tersebut pada akhir Mei 2025.

Tangis April pecah ketika Komisaris Utama PT Mataram Tunggal Garment, Robby Kusumaharta, menyampaikan pidato singkat di hadapan para pekerjanya. Dalam sambutannya, Robby menyapa mereka dengan sebutan “anak-anakku.”

“Udah jadi rumah kedua, udah nyaman jadi nangis. Terharu juga. Nggak bisa berkata-kata,” ujar April yang telah bekerja selama dua tahun di bagian cutting.

 Pandangan Jogja/Resti DPenyerahan JHT kepada 989 karyawan PT Mataram Tunggal Garment yang terdampak PHK setelah pabriknya mengalami kebakaran. Foto: Pandangan Jogja/Resti D

Setiap hari, April berangkat pukul 06.30 WIB dari Magelang menuju pabrik di Sleman. Kini, ia bekerja sementara sebagai pramuniaga di dekat rumahnya, sembari berharap bisa kembali jika pabrik beroperasi lagi.

“Terima kasih banget karena kerja di sana kesannya sudah merangkul banget. Semoga bisa bangkit dan jaya selalu,” katanya.

Kepada para karyawan, Robby menyatakan bahwa pihak perusahaan tengah merenovasi pabrik yang mengalami kerusakan berat. Ia memastikan jika proses perbaikan selesai, para pekerja yang terdampak akan kembali dipekerjakan.

“K...

Baca Selengkapnya