Sri Mulyani Beberkan Realisasi APBN 2024, Inflasi 1,6 Persen

5 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Kepala Bappenas Rachmat Pambudy di Rapat Paripurna ke-21 DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa (1/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanMenteri Keuangan, Sri Mulyani dan Kepala Bappenas Rachmat Pambudy di Rapat Paripurna ke-21 DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa (1/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan asumsi makro APBN 2024 dalam Rapat Paripurna DPR RI ke 21 Masa Persidangan IV 2024-2025.

Bendahara negara itu memastikan perekonomian Indonesia pada semester II 2024 dalam keadaan kondusif karena didukung kebijakan yang mendorong perekonomian.

Pada 2024, Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada angka 5,03 persen. Sri Mulyani mengeklaim angka ini menunjukkan resiliensi atau daya tahan ekonomi Indonesia terhadap berbagai guncangan.

“Pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang terjaga di 4,94 persen year on year, investasi tumbuh 4,61 persen year on year,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI ke 21 Masa Persidangan IV 2024-2025.

Dari sisi inflasi, tahun 2024 ditutup dengan inflasi di level 1,6 persen secara year on year (yoy), angka ini menurun dari asumsi makro APBN 2024 yang 2,8 persen.

Meskipun Sri Mulyani juga mengakui perekonomian Indonesia sempat tertekan oleh volatile food.

“Pulihnya situasi dan stabilitas tidak terlepas dari manfaat APBN yang terus bekerja sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat dan perekonomian,” jelasnya.

Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan pemerintah pada 2024 juga memberikan berbagai insentif melalui instrumen fiskal, baik melalui subsidi, kompensasi, bantuan sosial juga stabilitas harga.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi kem...

Baca Selengkapnya