Saat Prabowo Persilakan Direksi-Komisaris yang Keberatan Tantiem Dihapus Mundur

1 hari yang lalu 6
ARTICLE AD BOX
Presiden Prabowo Subianto hadir pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8). Foto: YouTube/ TVR ParlemenPresiden Prabowo Subianto hadir pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8). Foto: YouTube/ TVR Parlemen

Presiden Prabowo Subianto memaparkan langkah tegas untuk membenahi pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam pidatonya saat Sidang Tahunan dan Nota Keuangan 2026 di Kompleks Parlemen, Jumat (15/8), ia memerintahkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara merombak struktur dan sistem remunerasi komisaris dan direksi BUMN.

“Saya memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN-BUMN kita. Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal, perusahaan rugi komisarisnya banyak banget, saya potong setengah komisarisnya paling banyak 6 orang, kalau bisa cukup 4 atau 5,” tegas Prabowo.

Prabowo juga menghapus pemberian tantiem bagi komisaris, terutama jika BUMN dalam kondisi merugi. Ia bahkan mempertanyakan alasan penggunaan istilah tantiem yang dianggapnya membingungkan publik.

Surat penghapusan tantiem komisaris sebelumnya sudah diterbitkan Danantara melalui Surat Edaran (SE) Danantara Indonesia Nomor S-063/DI-BP/VII/2025 Tanggal 30 Juli 2025.

Ada Komisaris BUMN Tantiemnya Rp 40 Miliar per Tahun

Prabowo mengaku heran dengan bonus tahunan atau tantiem yang diterima para komisaris. Pasalnya, ada komisaris BUMN yang menerima tantiem hingga Rp 40 miliar per tahun.

“Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali tantiemnya Rp 40 miliar setahun," kata Prabowo.

...
Baca Selengkapnya