ARTICLE AD BOX

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto merespons soal kabar Pemerintah Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga Indonesia. Terkait hal itu, Prabowo menjawab bahwa negosiasi dengan AS masih dilakukan.
"Ya, nanti itu sedang, negosiasi jalan terus," ujar Prabowo usai menghadiri Harlah ke-27 PKB di Jakarta, Rabu (23/7) malam.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto terkait hal itu.
"Kami koordinasi dulu ya dengan Menko Perekonomian, kami ada undangan dari Menko Perekonomian untuk berkoordinasi," kata Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7).
Ia menjelaskan, pihaknya belum mengetahui secara detail terkait hal itu. Karenanya, Meutya akan memastikan hal tersebut ke Kemenko Perekonomian.
"Saya besok akan berkoordinasi dulu dengan menko perekonomian, saya belum tahu persisnya topiknya apa tapi nanti besok tentu akan ada pernyataan dari Menko Perekonomian atau dari kami. Tapi kami harus koordinasi lebih dulu," ucapnya.
Akses Data Pribadi Bagian dari Kesepakatan Dagang RI-AS
Polemik data pribadi itu muncul dari pernyataan Gedung Putih, mengenai kesepakatan tarif dagang dengan Indonesia. Saat pertama kali diumumkan pekan lalu tarif dagang Indonesia dikurangi AS dari 32 persen ke 19 persen.
Lalu, Gedung Putih mengirim pernyataan kesepakatan lengkapnya.
“Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi hambatan yang berdampak pada perdagangan digital, jasa, dan investasi. Indonesia akan memberikan kepastian terkait kemampuan untuk mentransfer data pribadi keluar dari wilayahnya ke Amerika Serikat,” sebut pernyataan Gedung...