Prabowo: Kita Mau Ditabrakkan Sama Malaysia, Kita Sahabat, Satu Rumpun

1 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/ReutersPresiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters

Presiden Prabowo Subianto menegaskan hubungan Indonesia menegaskan hubungan Indonesia dan Malaysia erat. Kendati demikian, dirinya mengakui ada sengketa perbatasan.

Sengketa tersebut berada di Blok Ambalat. Kemlu RI menyebut negosiasi sudah berjalan 43 putaran sejak 2005 lalu dan akan kembali ke meja perundingan pada 2025 ini.

Menurut Prabowo ada oknum-oknum yang ingin mengadu domba Indonesia-Malaysia. Prabowo tak mengungkap siapa pihak pengadu domba itu.

"Kita mau ditabrakkan sama Malaysia, kita sahabat sama Malaysia, kita satu rumpun. Tapi selalu politik devide at impera itu selalu ada. Janganlah kita naif, janganlah kita terus-menerus mau diadu domba," ujarnya dalam pidato di Sidang Tahunan MPR/DPR di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8).

Prabowo menyebut persoalan perbatasan merupakan warisan kolonial yang kini menjadi sumber masalah antara Indonesia dan Malaysia. Menurutnya, Belanda dan Inggris adalah dalang dari masalah garis batas yang sampai sekarang bermasalah.

"Ada masalah, kadang-kadang masalah garis perbatasan, masalah ini adalah warisan dari kolonialis, warisan dari penjajah. Belanda datang dengan Inggris, dia bikin garis seenak jidatnya dia bikin garis," tuturnya.

Prabowo lalu menegaskan bahwa penyelesaian sengketa tidak boleh berujung pada peperangan.

"Kita paham bahwa perang itu disruptif, kita tidak mau perang. Kita harus hindari perang, karena itu politik luar negeri yang saya jalanka...

Baca Selengkapnya