Polling: Apakah Siswa Perlu Mendapatkan PR dari Sekolah?

2 minggu yang lalu 11
ARTICLE AD BOX
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog langsung dengan para suporter Persikas Subang, Sabtu (30/5/2025). Foto: Dok. Humas Pemprov JabarGubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog langsung dengan para suporter Persikas Subang, Sabtu (30/5/2025). Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar

Baru-baru ini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Demul) melarang sekolah di Jawa Barat untuk memberikan PR (Pekerjaan Rumah) kepada siswanya. Demul beralasan bahwa PR yang diberikan kepada siswa dikerjakan oleh orang tua, sehingga kurang efektif dalam pelaksanaannya.

“Kami hari ini mengeluarkan surat edaran itu, larangan membuat PR bagi guru untuk siswa-siswanya. Kenapa itu dilakukan? Pertama, selama ini PR-PR yang dibuat ke rumah itu dikerjakan oleh orang tuanya, jadi tidak efektif dibuat PR," kata Dedi di Gedung Pakuan, Bandung, Jabar, Rabu (4/6).

Selain itu, Dedi juga menilai PR hanya menambah beban siswa dan tingkat stres dirumah. Ia berharap, tingkat depresi di kalangan pelajar dapat berkurang dengan adanya pelarangan tugas ini.

"Yang keduanya, membuat rileks anak-anak ketika di rumah. Saya pengin anak-anak di rumah itu baca buku dengan rileks, bermusik, berolahraga, membantu orang tuanya punya warung, punya toko, ke sawah, ke kebon, sehingga menjadi mereka produktif, tetapi ada batasan: Mereka tidak bisa keluar di atas lebih dari jam 9 (malam)," ujar Demul.

Lalu menurutmu apakah siswa perlu mendapatkan PR dari sekolah?Yuk, ikut polling dari kumparan dan berikan juga pendapat kamu dalam kolom komentar.

Baca Selengkapnya