Polisi Ingatkan Live Medsos Jangan Provokasi Ajakan Demo, Publik Diminta Lapor

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Kabidhumas Polda Metro Jaya Ade Ary menjawab pertanyaan wartawan saat dijumpai jelang unjuk rasa Buruh di depan Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanKabidhumas Polda Metro Jaya Ade Ary menjawab pertanyaan wartawan saat dijumpai jelang unjuk rasa Buruh di depan Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Polda Metro Jaya mengingatkan agar siaran langsung di media sosial (live streaming) tidak digunakan untuk memprovokasi atau mengajak massa, termasuk pelajar, untuk ikut turun berdemo ke lapangan.

Polisi mengimbau masyarakat untuk melapor bila menemukan ajakan provokatif di dunia maya.

“Polda Metro Jaya berkomunikasi dengan beberapa stakeholders, mengingatkan, memantau, melihat, mengingatkan juga yang sedang live untuk tidak memprovokasi, mengajak karena viewers atau followers atau siapa pun yang nonton kanal-kanal medsos dari berbagai lapisan golongan. Kemudian usia ini juga harus diperhatikan sama-sama,” ujar kata Kombes Ade Ary kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8).

Sejumlah buruh menggelar unjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanSejumlah buruh menggelar unjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Seperti diberitakan, dalam demo ricuh pada Senin 25 Agustus, banyak pelajar di bawah usia yang ikut serta turun jalan. Mereka mengaku terpengaruh oleh konten di medsos, utamanya TikTok. Beberapa pendemo juga melakukan live streaming pada hari itu.

Masyarakat Diminta Lapor

Lebih...

Baca Selengkapnya