ARTICLE AD BOX

PT Pertamina (Persero) memastikan tak akan menambah kuota impor minyak mentah dari Amerika Serikat (AS). Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menjelaskan, langkah yang dilakukan hanyalah shifting atau pengalihan negara pengimpor minyak mentah untuk Indonesia.
Simon menuturkan, hal ini merupakan arahan pemerintah karena pembesaran impor minyak mentah dari AS menjadi salah satu bahan dalam negosiasi tarif.
“Shifting impor, jadi saat ini ada beberapa daerah, negara atau lokasi yang kita jadikan sebagai tempat kita mengimpor minyak mentah kita itu,” kata Simon dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja PT Pertamina (Persero) di Grha Pertamina, Jakarta Pusat pada Jumat (13/6).
“Dengan adanya kebijakan tarif Trump ini kita berusaha untuk mendorong sekaligus arahan dari pemerintah untuk melakukan negosiasi tarif Trump, ini tentunya dengan melakukan shifting dari tempat-tempat yang lain kita berusaha mengubah untuk mendapatkan sumber dari Amerika Serikat,” lanjutnya.
Dalam memutuskan negara pengimpor mana saja yang akan di shifting menjadi AS, Simon juga mempertimbangkan aspek waktu tempuh pengiriman. Selain minyak mentah, impor LPG juga direncanakan untuk di shifting.
“Kami yakin dengan bantuan serta negosiasi dari pemerintah kita akan mendapatkan solusi yang terbaik yang tentunya apabila dalam jangka panjang kita tentunya bisa mendapat harga yang lebih kompetitif,” kata ...