Perjalanan Umar Patek, Dalang Tragedi Bom Bali yang Kini Sibuk Bisnis Kopi

2 minggu yang lalu 14
ARTICLE AD BOX
Eks narapidana kasus terorisme (napiter) tragedi bom Bali 2002, Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek, meluncurkan usaha kopinya bernama 'Kopi Ramu' di Hedon Estate, Surabaya, Selasa (3/6/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanEks narapidana kasus terorisme (napiter) tragedi bom Bali 2002, Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek, meluncurkan usaha kopinya bernama 'Kopi Ramu' di Hedon Estate, Surabaya, Selasa (3/6/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Selasa 3 Juni 2024, suasana riuh di kafe Hedon Estate, Surabaya. Berjejer mobil elite di parkiran salah satu cafe di pusat Kota Surabaya.

Banner bertuliskan 'Kopi Ramu' terpampang di sudut-sudut cafe dengan ornamen mewah nan megah di dalamnya.

Hari itu, eks narapidana kasus terorisme (napiter) tragedi bom Bali 2002, Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek, meluncurkan kopi racikannya.

Pukul 19.00 WIB, Umar Patek masuk ke kafe itu. Para pengunjung langsung berebut jabat tangannya sambil ia berjalan dan langsung masuk ke dalam salah satu ruangan di kafe itu.

Eks narapidana kasus terorisme (napiter) tragedi bom Bali 2002, Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek, meluncurkan usaha kopinya bernama 'Kopi Ramu' di Hedon Estate, Surabaya, Selasa (3/6/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanEks narapidana kasus terorisme (napiter) tragedi bom Bali 2002, Hisyam bin Ali Zein alias Umar Patek, meluncurkan usaha kopinya bernama 'Kopi Ramu' di Hedon Estate, Surabaya, Selasa (3/6/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Sekitar setengah jam kemudian, Umar Patek muncul kembali dari tangga kafe Hedon Estate. Berpakaian setelan polo putih, apron dan celana hitam serta sepatu p...

Baca Selengkapnya