ARTICLE AD BOX

Pemerintah mengalokasikan hibah untuk pembangunan MRT Jakarta sebesar Rp 2,61 triliun untuk tahun depan. Dalam Buku Nota Keuangan RAPBN 2026, angka tersebut naik 140,3 persen dibandingkan outlook 2025 yang sebesar Rp 1,09 triliun.
Hibah MRT akan digunakan untuk mengakomodasi pembangunan lanjutan MRT North-South Fase II A dan MRT East-West Fase 1 Tahap 1.
"Kenaikan alokasi Hibah MRT pada tahun 2026 disebabkan akan dilaksanakannya lanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Fase 1 Tahap 1 oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta," tulis pemerintah dalam Buku Nota Keuangan RAPBN 2026, Senin (18/8).
Mengutip laman MRT Jakarta, MRT East-West atau koridor Timur-Barat, akan terbentang sepanjang 84 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Dalam pengerjaannya, akan terbagi menjadi empat tahap pekerjaan, yaitu Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medan Satria sepanjang 22,7 km); Fase 1 Tahap 2 (Kembangan - Tomang sepanjang 9,2 km); Fase 2 Timur (Medan Satria - Cikarang sepanjang 21,8 km); dan Fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).
Hibah MRT bersumber dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) yang pelaksanaannya dimulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2034, dan diberikan kepada Provinsi Daerah Khusus Jakarta sebagai penerima hibah. Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan berperan selaku Executing Agency (EA).
"Hibah MRT bertujuan untuk mengatasi permasalahan transportasi di Jakarta...