ARTICLE AD BOX

Sebuah video hasil editan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang menggambarkan 'hari pertama di neraka' viral di media sosial. Video tersebut mendapat respons dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ketua MUI Utang Ranuwijaya mengecam video yang beredar tersebut. Utang menyebut video itu merupakan upaya pendangkalan akidah Islam.
"Isi cerita dalam video itu merupakan upaya pendangkalan akidah Islam dengan terlalu menyederhanakan gambaran api neraka sehingga mereka bisa bercandaria ketika berada di neraka," kata Utang saat dihubungi kumparan, Kamis (12/6).
Menurut dia, dari sisi ajaran ini, hal itu masuk dalam kategori menyesatkan umat dan menodai ajaran agama.
"Dari sisi ajaran Islam, ini bisa termasuk kategori perbuatan yang menyesatkan umat dan menodai ajaran agama. Hal ini, karena api neraka (alam akhirat) adalah termasuk sesuatu yang gaib yang tidak bisa digambarkan dengan gambaran sesuatu yang bersifat duniawi atau kebendaan yang bisa dilihat, didengar, atau dibayangkan oleh hati dan pikiran manusia, sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadis Qudsi 'maa laa 'ainun ra-at walaa udzunun sami'at walas khathara 'ala qalbi basyarin'," kata dia.
Utang mengatakan kehidupan akhirat di neraka, sebagaimana yang tergambar dalam video tersebut bisa mendegradasi kesakralan dan kedalaman akidah, yakni keimanan kepada yang gaib.
"Jika ini dibiarkan, secara pelan-pelan akan merusak akidah umat, khususnya generasi muda yang kadar imannya kurang kuat atau bahkan lemah atau sangat lemah," ujarnya.
Utang melanjutkan sebagai umat yang hidup di Indonesia berdasarkan pancasila, setiap warga negara wajib menjaga kehormatan dan kemuliaan agama.
...