Merawat Gunung Muria: Tempat Para Satwa dan Tumbuhan Hidup Bersama Manusia

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Foto udara menunjukkan lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Faiz Zulfikar/kumparanFoto udara menunjukkan lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Faiz Zulfikar/kumparan

Coba bayangkan dirimu berdiri di atas bukit yang dikelilingi kabut tipis. Hamparan kebun kopi di bawahmu, dan suara burung di kejauhan terdengar. Itulah Gunung Muria, yang memiliki banyak arti dan tinggi. Ini adalah tempat di mana budaya, sejarah, dan alam bersatu dalam ruang hidup yang luar biasa.

Di utara Jawa di antara Kudus, Jepara, dan Pati terletak Gunung Muria yang tingginya sekitar 1.602 mdpl. Gunung Muria berfungsi sebagai semacam "ibu" untuk kehidupan di sekitarnya, mulai dari sungai dan air tanah hingga kabut yang menjadi embun pagi untuk tanaman. Lebih dari itu, Muria juga menjadi rumah bagi banyak cerita, dari kisah para wali hingga ritual yang masih dilakukan hingga saat ini.

Ketua Yayasan Pengiat Konservasi Muria/ PEKA Muria Teguh Budi Wiyono (tengah) saat berkordinasi dengan tim sebelum penanaman bibit pohon untuk ditanam di lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanKetua Yayasan Pengiat Konservasi Muria/ PEKA Muria Teguh Budi Wiyono (tengah) saat berkordinasi dengan tim sebelum penanaman bibit pohon untuk ditanam di lereng gunung Muria di Desa Colo, Kudus, Senin (11/8/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Sejak 2006, Djarum Foundation secara konsisten menjalankan gerakan konservasi di Lereng Gunung Muria. Upaya ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di tiga wilayah yang berbagi lereng Muria, yaitu Kabupaten Kudus di sisi selatan, Pati ...

Baca Selengkapnya