Merancang Model Bisnis Kopdes Merah Putih

2 minggu yang lalu 9
ARTICLE AD BOX
 AntaraIlustrasi koperasi Foto: Antara

Pertanyaan tentang model bisnis apa yang akan dikembangkan, seringkali muncul ketika ide bisnis diajukan. Demikian juga ketika ide Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) diusung sebagai program unggulan pemerintah.

Koperasi sebagai sebuah entitas bisnis tentunya harus memiliki model bisnis. Secara teori, model bisnis menjelaskan bagaimana sebuah organisasi–dalam hal ini entitas bisnis–menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Nilai dimaksud dapat berupa nilai finansial maupun non-finansial, yang tangible maupun yang intangible, yang terukur maupun yang tidak mudah untuk diukur.

Versi lain definisi model bisnis yang lebih ringkas yaitu bagaimana cara perusahaan menghasilkan uang. Sebagai sebuah model, ia harus memiliki gambaran atau narasi ideal bisnis yang dilaksanakan di entitas bisnis koperasi.

Model bisnis menjadi lebih populer ketika Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur memperkenalkan Business Model Canvas (BMC) melalui buku “Business Model Generation” pada tahun 2010. Melalui buku yang masyhur ini, Osterwalder dan Pigneur menggambarkan model bisnis dengan sembilan elemen seperti menggambar pada selembar kanvas. Kedua tokoh ini menggabungkan aspek teori dan praktik pada bidang bisnis secara terpadu.

Dari cara penggambaran ini dapat disimpulkan bahwa model bisnis menggambarkan secara utuh apa yang akan dilakukan dengan bisnis yang dijalankan. Salah satu dari elemen misalnya value proposition, yaitu nilai apa yang akan ditawarkan kepada pelanggan. Nilai dalam sudut pandang lain dapat berarti masalah apa yang akan diatasi oleh bisnis yang dijalankan.

Jika seluruh elemen pada kanvas model bisnis diisi dengan tepat, maka siapa pun yang membacanya akan mendapatkan gambaran yang relati...

Baca Selengkapnya