Mengapa Remaja Masa Kini Lebih Gampang Kena Mental?

2 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Masruroh/BasraKrishnamurti, International NLP (Neuro-Linguistic Programming) Coach & Mind Therapy. Foto: Masruroh/Basra

Kena mental dalam bahasa gaul seringkali merujuk pada kondisi di mana seseorang mengalami gangguan kesehatan mental, yang bisa berupa kecemasan, depresi, atau gangguan psikologis lainnya. Remaja menjadi kelompok usia yang rentan kena mental.

"Kenapa remaja atau Gen Z itu gampang kena mental? Sederhana jawabannya. Karena mereka tidak terlatih membangun mimpi, tidak terlatih membangun proyeksi dirinya mau kemana," ujar Krishnamurti, International NLP (Neuro-Linguistic Programming) Coach & Mind Therapy, disela acara seminar kesehatan 'Detox Your Mind & Guts' yang digelar Chensora, (2/8).

"Bila mereka punya visi, mereka tahu mau ke mana maka masalah tidak akan jadi masalah," sambungnya.

Pria yang kerap disapa Coach Krishnamurti ini melanjutkan, anak-anak tak terkecuali remaja merupakan tanggung jawab orang tua. Kondisi mental anak tergantung dari orang tuanya. Sehingga orang tua perlu belajar membuang sampah atau hal negatif dalam pikirannya.

“Mental anak tergantung pada orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua pun perlu terus belajar (membuang sampah pikiran)," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Krishnamurti memperkenalkan pendekatan sederhana namun berdampak untuk membantu seseorang melepaskan beban emosional. Ia mengajak kembali terkoneksi dengan energi cinta dari orang tua, khususnya figur ibu dan ayah, yang dalam psikologi transpersonal dipercaya menjadi fondasi awal pembentukan emosi seseorang.

Proses reflektif tersebut diperkuat lewat musik terapeutik yang dirancang khusus untuk menyelaraskan gelombang pikiran dan emosi.

“Kita tidak perlu banyak teori. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa membuang sampah emosi, dengan tidak...

Baca Selengkapnya