Krisis Air Hantam Gaza, Kondisinya Separah Kelaparan

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Warga Palestina yang mengungsi mencuci peralatan dapur di tengah kekurangan air di Kota Gaza, Senin (14/7/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSWarga Palestina yang mengungsi mencuci peralatan dapur di tengah kekurangan air di Kota Gaza, Senin (14/7/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS

Krisis air melanda Gaza. Kondisi ini memperburuk situasi kehidupan warga di sana yang mengalami kelaparan dan ancaman pemindahan paksa.

Krisis air Gaza berlangsung selama 22 bulan akibat hancurnya 80 persen imbas perang Israel-Gaza. Truk-truk pembawa bantuan air di Gaza masih dianggap berbagai pihak tak cukup memenuhi kebutuhan di sana.

"Terkadang, saya merasa tubuh saya mengering dari dalam, rasa haus menyedot seluruh energi saya dan anak-anak saya," ujar ibu empat anak yang tinggal di Kota Gaza, Um Nidal Abu Nahl, kepada AFP.

Pemerintah setempat mengatakan kondisi krisis ini karena hancurnya pipa-pipa utama akibat perang sehingga merusak jaringan distribusi air di Gaza. Sumur-sumur yang ada di Gaza pun tidak bisa digunakan.

Selain rusak karena pertempuran, kebanyakan air baru bisa berjalan bila menggunakan pompa yang dialiri listrik. Tapi, aliran listrik di Gaza langka karena isolasi distribusi bahan bakar dan pemutusan aliran oleh Israel.

Bila pun generator dapat menyuplai listrik, energinya diprioritaskan untuk rumah sakit bukan pemakaian sehari-hari.

Bila tak tercemar, tidak ideal

Seorang anak pengungsi Palestina mencuci wajahnya di tengah kekurangan air di Kota Gaza, Senin (14/7/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSSeorang anak pengungsi Palestina mencuci wajahnya di tengah kekurangan air di Kota Gaza, Senin (14/7/2025)....
Baca Selengkapnya