Komisi I Minta Indonesia Ambil Sikap Terkait Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja

5 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparanAnggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin meminta Indonesia untuk mengambil sikap mengenai konflik antara Thailand dan Kamboja yang pecah sejak Kamis (24/7) lalu.

Politisi PDIP itu mengusulkan agar Indonesia bergerak melalui ASEAN.

"Karena penyebabnya soal perbatasan, saya menyarankan sebaiknya kedua kepala negara, Kamboja dan Thailand, segera diundang oleh Ketua ASEAN, yaitu Malaysia. Sekretariat ASEAN perlu difungsikan untuk memediasi dan mendamaikan kedua pihak secara regional," ujar TB Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Minggu (26/7).

Ia mendorong agar Indonesia kali ini berperan sebagai penengah, baik ketika sedang melakukan pertemuan bilateral maupun dalam forum ASEAN.

"Sebagai negara besar dan berpengaruh di ASEAN, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjembatani komunikasi antara Kamboja dan Thailand. Baik melalui diplomasi bilateral maupun dalam kerangka ASEAN," katanya.

Namun jika eskalasi konflik terus meningkat, ia mendorong agar ASEAN mempertimbangkan menggelar pertemuan tingkat tinggi jika situasi tidak segera mereda.

"Jika diperlukan, ASEAN harus mengadakan pertemuan khusus di tingkat kepala negara untuk menyelesaikan sengketa ini secara damai dan konstruktif," tegasnya.

Konflik ini dipicu soal sengketa wilayah di sekitar kuil suci Preah Vihear. Meski kedua negara telah menyetujui rencana gencatan senjata, rentetan tembakan artileri masih terdengar dari kedua belah pihak dalam konflik perbatasan yang telah memasuki hari keempat.

Baca Selengkapnya