ARTICLE AD BOX

Ketika Kementerian Agama kembali membuka lowongan petugas safari wukuf untuk musim haji 2025, Yuni Puspita Sari langsung mengajukan diri. Selama 10 hari, dia harus membersamai dan melayani jemaah tersebut selama puncak haji.
Yuni, yang mempunyai latar belakang seorang bidan, merasa terpanggil menjadi bagian dari 120 petugas safari wukuf.
"Saya terbiasa mengurus pasien, tapi tugas ini tidaklah ringan," ujar Yuni di Makkah.

Saat membersamai, merawat, dan melayani mereka, terselip cerita haru dan gembira. Yuni bersama petugas lainnya tak kenal lelah menjaga dan merawat 477 jemaah haji dengan latar belakang dan riwayat kesehatan yang berbeda. Mereka berjibaku melayani jemaah selama 10 hari, yaitu tanggal 1-10 Juni 2025.
Yuni mengungkapkan banyak cerita selama 10 hari di hotel transit safari wukuf. Salah satunya terkait jemaah bernama Rosidah atau dipanggil nenek Rudi. Nenek yang berusia di atas 70 tahun itu mengalami demensia.
Menurut Yuni, Rosidah perilakunya usil. Ia kerap mengambil kunci kamar dan barang para jemaah lainnya dan dibuang di tempat sampah. Rosidah tak melakukannya sendiri, tetapi bekerja sama dengan nenek Maria, jemaah yang juga demensia.
"Akibat usilnya, kami harus mencari barang yang dibuang di tempat sampah tersebut dan dikembalikan ke pemiliknya,” ujar Yuni disambut gelak tawa tim Media Center Haji.
Nenek Rosidah super aktif. Walaupun berulang kali diingatkan oleh petugas, Rosidah tidak pernah marah. "Kalau kami tegur, ia tidak marah, ...