ARTICLE AD BOX

Pemerintah Kamboja melakukan operasi besar-besaran penangkapan pelaku kejahatan siber minggu ini. Lebih dari 1.000 WNA termasuk WNI ditangkap dalam operasi tersebut.
Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumanto membenarkan operasi penangkapan besar-besaran yang tengah dilakukan pemerintah Kamboja.
"Sedang ada operasi besar-besaran di berbagai provinsi. Kita terus monitor dan komunikasi dengan aparat terkait," kata Santo saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (17/7).
Santo mengatakan, KBRI Phonm Penh terus memonitor dan berkomunikasi dengan aparat setempat terkait penangkapan WNI dalam kasus tersebut.
"Operasi baru dimulai oleh pemerintah sini kemarin. Kita terus monitor dan komunikasi dengan aparat terkait untuk tindak lanjutnya," pungkasnya.
Operasi penangkapan tersangka kejahatan siber ini merupakan perintah Perdana Menteri Kamboja Hun Manet. Dikutip dari AP, Hun Manet mengeluarkan perintah yang mengizinkan tindakan negara untuk menjaga dan melindungi keamanan, ketertiban umum, dan keselamatan sosial.
"Pemerintah telah mengamati bahwa penipuan daring saat ini menyebabkan ancaman dan ketidakamanan di dunia dan kawasan. Di Kamboja, kelompok kriminal asing juga telah menyusup dan terlibat dalam penipuan daring," kata Hun Manet dalam pernyataannya.
Menteri Informasi Neth Pheaktra dan kepolisian mengungkapkan lbih dari seribu orang ditangkap dalam penggerebekan di 5 provinsi antara Senin (14/7) dan Rabu (16/7).
Mereka yang ditangkap termasuk 200 warga Vietnam, 27 warga China, 75 warga Taiwan, dan 85 warga Kamboja yang ditangkap di Phnom Penh dan kota Sihanoukville. Polisi juga mengamankan berbagai peralatan termasuk komputer dan ratusan ponsel.
Selain itu, setidaknya 270 WNI ...