Kakao Banyuwangi Tembus Pasar Dunia, Ekspor Dipamerkan di Festival Cokelat

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Petani mengeringkan biji kakao yang telah difermentasi di Kebun Coklat Desa Ekasari, Jembrana, Bali, Rabu (23/2/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTOPetani mengeringkan biji kakao yang telah difermentasi di Kebun Coklat Desa Ekasari, Jembrana, Bali, Rabu (23/2/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO

Banyuwangi menjadi salah satu daerah penghasil kakao terbaik di dunia yang juga sudah melakukan ekspor. Kakao-kakao tersebut juga sudah dipamerkan lewat Festival Cokelat Banyuwangi.

Dikutip dari Antara, Senin (23/6), kakao Banyuwangi telah diekspor ke beberapa negara mulai dari Jepang, Gana, Swiss, dan Belanda. Kakao yang diekspor menurut Regional Head PTPN I Regional 5, Winarto, adalah kakao jenis bulk dan edel.

"Kakao jenis edel ini yang paling diminati ekspor, dan menjadi salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia," ujar Winarto.

Salah satu sentra penghasil budidaya kakao di sana adalah perkebunan kakao Kendenglembu. Dari perkebunan itulah kakao lindak atau dikenal kakao bulk dan kakao mulia atau kakao edel diproduksi. Lebih lanjut Ia mengungkap kakao edel hanya bisa ditemui di Banyuwangi.

Saat ini, Winarno menjelaskan perkebunan kakao yang dikelola PTPN I Regional 5 di Banyuwangi memiliki luas lahan sekitar 220 hektare dengan 94 hektare kakao edel dan 126 hektare kakao bulk. PTPN juga akan melakukan pengembangan tahun depan.

"Tahun depan kami akan mengembangkan lagi perkebunan kakao seluas 80 hektare, dari yang sudah eksisting 220 hektare, sehingga totalnya nanti sekitar 300 hektare," kata Winarto.

Baca Selengkapnya