Kabasarnas soal Shelter Gunung Ditambah: Kemampuan Terbatas, Butuh Kerja Sama

5 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Kabasarnas Mohammad Syafii (kiri) dan Menhut Raja Juli Antoni di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanKabasarnas Mohammad Syafii (kiri) dan Menhut Raja Juli Antoni di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) pengamanan pendakian gunung. Salah satunya terkait shelter yang perlu diperbanyak.

Kepala Basarnas, Marsdya Mohammad Syafii, mengatakan untuk memperbanyak shelter di gunung, perlu kerja sama dari berbagai pihak.

"Ya sebenarnya itulah butuhnya kerja sama. Artinya tidak mungkin Basarnas dengan personel dan perlengkapannya disebar di seluruh wilayah Indonesia," kata Syafii usai melakukan pertemuan dengan Menhut di kantornya, Senin (30/6).

Evaluasi ini disampaikan Menhut merespons jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani.

Sejumlah pendaki mendirikan tenda di pos 3 gunung Merbabu via Suwanting, Minggu (10/9). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanSejumlah pendaki mendirikan tenda di pos 3 gunung Merbabu via Suwanting, Minggu (10/9). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Syafii menerangkan, suatu kawasan wisata mesti memetakan masing-masing potensi bahayanya lebih dulu. Termasuk soal kesiapan personel dan peralatan yang tersedia.

"Sehingga harapan kita dengan jumlah kemampuan yang terbatas ini bisa saling isi-mengisi dan mudah-mudahan setiap kedaruratan yang terjadi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bisa kita atasi dengan sesegera mungkin," ungkap dia.

Syafii memastikan, Basarnas tetap memegang teguh slogan 'Satu Jiwa, Satu ...

Baca Selengkapnya